Sabtu, 12 Desember 2009

Language can show you the world


annyong ^_^

"Himawari, kapan kamu bisa bahasa korea?" kata gyosunim dengan tampang memelas pada saat lab-meeting.

ㅋㅋㅋㅋ...

Sudah hampir setahun saya di Korea... tapi tetep aja tiap ditanya orang bisa bahasa korea, selalu jawab, "Joggem". Sedikit. Mungkin orang-orang uda bosen kali ya dengan jawaban saya, hoho... dari dulu sampe sekarang jawabannya tetep sama, "Joggem". Saya sebenarnya sadar diri kok kalo saya sangat membutuhkan keahlian berbahasa Korea ini. Karena orang Korea sepertinya agak kesulitan berbahasa english. Tapi masalahnya adalah, saya di sini sama sekali gak dapat kelas bahasa Korea! It's not fair :( 

Lepas dari semua itu... kadang saya merasa that's so amazing. Sepintar apapun ilmu yang saya miliki, jika saya ga bisa berkomunikasi... saya gak akan bisa menyampaikan apa yang ada dalam otak saya, dan saya akan tampak bodoh. Saya pun kembali membayangkan... berapa banyak bahasa yang ada di dunia ini, belum lagi itu bahasa daerahnya. Tapi kenapa antara satu orang dengan yang lain bisa paham ya? hehe. It's occured to me. Meskipun berbekal bahasa english pas-pasan dan bahasa korea seadanya... alhamdulillah saya masih bisa berkomunikasi dengan orang-orang di Korea ini. Mungkin ini juga ada unsur keterpaksaan, karena saya the only one indonesian in here (my campus)... jadi saya terdorong untuk making a friend untuk semua kalangan. Kalo uda sampai di building saya, saya uda siap-siap pasang smiling face... pasti akan ada yang menyapa, "annyong haseo...". Mulai dari prof-prof lantai 2 & 3... sampai-sampai ajuma cleaning servise di building.

Saya punya pengalaman menarik makin a friend dengan ajuma cleaning servise tersebut. Berawal dari saya menyapa beliaunya... dan setiap kami ketemu di toilet selalu menyapa juga, akhirnya diajak ngobrol deh...hahaha. Awalnya sih nyambung, karena bahasa korea model-model introduction... paling-paling namanya sapa, dari mana, umur brapa, tinggal dimana sekarang, punya boyfriend apa gak... ㅋㅋㅋㅋ. Setelahnya saya seringnya gak nyambung, karena pasti topiknya 'bercerita'... haha. Tapi entah kenapa, kami bisa nyambung loh. Saya mengerti maksud beliaunya, beliaunya juga mengerti maksud saya dengan hangul yang pas-pasan (tapi ya kadang juga salah-paham, hoho). Kalo uda nyerah... saya mengeluarkan handphone saya yang dilengkapi dictionary, baru deh paham maksudnya (ini niru-niru lab-mate saya waktu awal-awal saya datang ke Korea. Saya kan waktu itu sama sekali gak bisa bahasa korea, jadi senjata mereka adalah dictionary dari handphone mereka). Dan yang buat saya agak terharu, tiba-tiba ajuma cleaning servise ini datang ke lab saya (pas itu saya lagi kerja), dan ngasih saya pepero di Pepero Days. Apa itu pepero? Itu biskuit bentuk stik, biasanya ada cokelatnya (pocky versi Korea, produk dari Lotte). Sewaktu saya dikasih gift itu, saya tidak paham maksudnya ini apa. Saya cuma terdiam memegang pepero saya dengan tampang bingung, dan tiba-tiba...

"Kamsahamnida..." Dae-hyun mengambil sekotak pepero dari tangan saya.

Heh?

"Sekarang kan pepero days, makasi ya sudah kasih saya pepero..."

Apa pula itu pepero days itu?

Dae-hyun pun akhirnya menjelaskan. Oh, ternyata Pepero Days itu hari dimana kita saling bertukar pepero pada tanggal 11 bulan 11 pada seseorang yang spesial, entah sodara, pacar, sahabat. 11-11 bentuknya kayak stik kan? Hari ini sengaja dibuat oleh Lotte company. Pinter ya mereka, hehe.

"Tapi sayang, sepertinya pepero days tahun ini gak seramai pepero days tahun sebelumnya. Padahal tahun ini varian pepero-nya lebih banyak." tambah Dae-hyun.

Bukan hanya itu, sewaktu saya sakit pun ajuma itu tiba-tiba membawakan saya madu aseli. Hand-made. Katanya ini madu namanya chestnut honey, madu yang dihasilkan dari lebah yang suka hinggap di pohon chesnut. Wuah...

Itu cerita tentang ajuma cleaning  servise. Ada lagi student seumuran tante-tante yang kami panggil imonim, yang akrab dengan saya juga. Kalo yang ini parah. English sama sekali gak ngerti (doh). Jadi setiap saya menjelaskan dengan english selalu bilang, "mulayo..." I don't know. ㅋㅋㅋㅋ .  Tapi herannya, kami bisa nyambung. Beliaunya sering masak-masak dan saya sering kecipratan masakannya, beliaunya membantu saya dalam urusan asrama (karena imonim ini tinggal di asrama juga), ngajak saya makan di kantin asrama pas jam makan tiba. Kadang saya suka ketawa sendiri membayangkannya, karena saya seperti sok-sokan bisa bahasa Korea, hahaha. 

Dan yang membuat saya amazing sampai saat ini adalah... hubungan komunikasi Dae-hyun dan saya yang bisa nyambung terus. I mean, kami ini beda budaya... beda bahasa... english sama-sama pas-pasan... bahasa korea saya gak ngerti, tapi kami bisa curhat-curhatan, becanda-becanda sampai ketawa ngakak... ㅋㅋㅋㅋ. Oiya, ada cerita lucu pas awal perkenalan saya dengan Dae-hyun. Jadi dia jemput saya di terminal, dan pas kami ngobrol dia menunjukkan buku bahasa India. Toweng. Apa maksudnya ini ya? Ya saya bilang, saya gak ngerti bahasa India. Ternyata setelah saya telusuri.... kebanyakan orang Korea menganggap Indo adalah India. Jadi saya bilang dari Indonesia... mereka pasti akan nyambung, "India?"... Bukan-bukan... Indonesia is Indonesia. Mereka pun mengerutkan kening gak paham. Dan saya keluarkan jurus andalan saya, "Do you know Bali? Bali is one of island in Indonesia." Dan mereka baru paham...hahaha. Sometimes I'm proud to be Indonesian ^_^

Saya akui, mungkin salah satu alasan kenapa Dae-hyun dan saya bisa nyambung banget karena english dia lumayan dibanding dengan yang lain, hehe. Dan setelah saya terlusuri... waaah, dia pernah working holiday (semacam part-time job) di Amerika dan New Zealand. Pantes aja. Di Amerika dia kalo gak salah tinggal 3 bulan, sedangkan di New Zealand selama sebulan. Jadi sekarang tinggal memorize aja, hehe. Dan dia sangat paham posisi saya yang gak bisa bahasa Korea itu dan berada diantara komunitas orang-orang berbahasa Korea.

"Saya paham apa yang kamu rasakan, Himawari... Dulu juga waktu saya di Amerika sering begitu. Jadi saya mau telpon temen saya, tapi saya kelamaan ngomong englishnya, akhirnya ditutup deh teleponnya..."

ㅋㅋㅋㅋ...

Oh, iya ngomong-ngomong soal Dae-hyun yang tinggal di Amerika itu... ternyata dia juga bisa dikiiiit bahasa Spanyol dan Jepang. Kenapa? Karena bos tempat dia kerja adalah orang Mexico yang sering pake bahasa Spanyol... dan room-mate yang orang Jepang. So, ya gitu deh. Kebetulan sekali. Saya sedikit juga bisa bahasa Jepang, karena waktu kecil saya pernah tinggal di Jepang selama 5 tahun... dan bisa sedikit juga bahasa Italy, karena waktu saya undergraduate pernah punya obsesi besar ingin ke Italy dan belajar bahasa Italy deh. Bahasa Italy dan Spanyol itu mirip-mirip. Contoh, grazie ("thanks" in bahasa Italy) dan grasias ("thanks" in bahasa Spanyol). Jadi kadang kami nyoba juga istilah-istilah pake bahasa jepang dan saya nyoba pake bahasa spanyol. Hahaha, konyol...

Ada satu hal lagi yang membuat saya surprised sekali. Tiba-tiba si senpai saya itu bilang,

"Sampai jumpa lagi..."

Heh?

"What did you say?" saya minta si senpai itu mengulang lagi.

"Sampai jumpa lagi... is see you, right?"

Wuaaah, dia berkata dalam bahasa Indonesia, ㅋㅋㅋ... Meskipun aksennya aneh, but not bad lah. Dia menunjukkan lembaran-lembaran berisi korean-indonesian ke saya, also... dia send mp3 belajar bahasa indonesia-korean ke saya. Wuaaaahh ^_^ Kata-kata yang paling dia hapal adalah, "sama-sama." Jadi kalo saya bilang "Thank's...", dia jawab you're welcome-nya pake bahasa Indonesia. "sama-sama".

Malam itu udah jam 11 pm. Saya dan Dae-hyun bersiap-siap untuk pulang. Kami mengunci pintu lab dan membawa sampah-sampah ke tempat pembuangan, ada di lantai 1. Setelahnya, tiba-tiba Dae-hyun berkata dalam bahasa Indonesia,

"Maukah anda... anda pulang mobil saya?"

"Morago?" (= what?)

Dia pun tampangnya jadi bingung juga, dan akhirnya menunjukkan kertas pada saya, "Ini bacanya apa sih?"

Ooh ~~~ hahahaha...

"Ini itu bacanya : Maukah anda pulang dengan saya naik mobil?"

"Yeah.. yeah, maksud saya itu..." sambil meringis gitu. "Gimana? ini udah malem loh."

Hehehe, tumben ini... tapi boleh lah, ketimbang jalan kaki

ㅋㅋㅋㅋ

~ Himawari